Samarinda, Klausa.co – Stunting adalah masalah kesehatan yang harus dicegah sejak dini. Salah satu upaya pencegahan stunting adalah dengan memberikan edukasi kepada remaja tentang pentingnya hidup terencana. Hal ini dilakukan oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Samarinda.
Kepala DPPKB Samarinda I Gusti Ayu Sulistiani mengatakan, remaja merupakan kelompok sasaran utama dalam program pencegahan stunting. Pasalnya, remaja adalah calon orang tua yang akan melahirkan dan membesarkan anak-anak di masa depan.
“Kami ingin menciptakan remaja-remaja berkualitas yang bisa merencanakan hidupnya dengan baik. Mulai dari pendidikan, karier, hingga pernikahan. Remaja yang hidup terencana itu keren dan bisa lebih bahagia dan sejahtera,” ujarnya saat ditemui di Kantor DPRD Kota Samarinda.
Untuk mewujudkan hal tersebut, DPPKB Kota Samarinda terus melakukan sosialisasi dan pembinaan kepada para remaja, khususnya pelajar SMP. Salah satu caranya adalah dengan membentuk kelompok-kelompok remaja dan Duta Genre (Generasi Berencana).
Melalui kelompok-kelompok remaja dan Duta Genre, DPPKB Samarinda memberikan materi-materi tentang budaya berencana. Materi tersebut meliputi tahapan hidup yang harus dilewati oleh remaja, seperti sekolah, kuliah, kerja, dan menikah.
“Kami ingin remaja mengerti bahwa hidup itu ada tahapannya. Jangan sampai mereka terjerumus ke pergaulan yang salah atau hamil di luar nikah. Hal-hal seperti itu bisa berdampak buruk bagi kesehatan ibu dan anak, termasuk risiko stunting,” tuturnya.
Stunting adalah kondisi di mana tinggi badan anak tidak sesuai dengan usianya akibat kurangnya gizi sejak dalam kandungan hingga usia dua tahun. Stunting bisa menyebabkan gangguan pertumbuhan fisik dan perkembangan otak anak.
Menurut data Kementerian Kesehatan tahun 2022, prevalensi stunting di Indonesia mencapai 27,67 persen. Sedangkan di Kota Samarinda, angka stunting sebesar 19,8 persen. Angka ini masih di atas standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang maksimal 10 persen.
Oleh karena itu, DPPKB Kota Samarinda berkomitmen untuk menekan angka stunting di Kota Tepian ini. Selain memberdayakan remaja, pihaknya juga memberikan pelayanan kepada calon pengantin (catin), ibu hamil, ibu menyusui, dan anak usia 0-59 bulan.
“Kami berharap dengan adanya program-program ini, kita bisa mencegah stunting dari hulu. Sehingga kita bisa memiliki generasi yang sehat, cerdas, dan berkualitas,” pungkasnya.
Selain melakukan sosialisasi bersama Duta Genre, DPPKB juga menggandeng TP PKK Samarinda. Kerja sama ini dalam memberi pemahaman pentingnya membentuk remaja berkualitas sejak dari jenjang SMP.
“Seperempat SMP di Kota Samarinda sudah kita datangi, kita kasih pemahaman supaya mereka mengerti bagaimana caranya menjadi remaja berkualitas. Tidak salah bergaul dan mengambil langkah tepat,“ tegasnya. (Apr/Fch/Adv/Diskominfo Samarinda)