Kubar, Klausa.co – Tugboat Bahar 79 karam saat berlabuh di tengah Sungai Mahakam pada Minggu malam (20/11/2022). Lokasi kejadian di sekitar pelabuhan PT Kruing, Kampung Karang Rejo, Kecamatan Barong Tongkok, Kutai Barat (Kubar). Kapten tugboat Fredy dan anak buah kapal (ABK) Noldi menjadi korban.
ABK Noldi, ditemukan tewas, Senin (21/11/2022) sekira pukul 17.40 wita. Sementara Fredy, kapten kapal belum ditemukan. Dihimpun dari berbagai sumber, kapal tunda tersebut diawaki seorang kapten dan tujuh orang ABK. Yakni Joshua, Ever, Syam Balansoa, Samuel, Renaldi, Pandu, dan Noldi. Selain tujuh ABK, ada dua mekanik di dalam kapal nahas tersebut.
Kapolres Kubar AKBP Heri Rusyaman yang memimpin langsung evakuasi korban. “Pencarian korban melibatkan tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kubar, Polair dan Polres Kubar,” kata Heri.
Selain tim gabungan, untuk menarik tugboat ke tepi Sungai Mahakam, mengerahkan 3 unit ekskavator dan 3 tugboat milik beberapa perusahaan. Namun karena berat kapal, tim terpaksa menjebol lambung bagian dengan menggunakan las karbit. Lubang seukuran badan manusia itulah menjadi jalan masuk ke dalam lambung tugboat bagian depan. Perlu dua kali proses penyelaman untuk menemukan korban hilang.
“Penyelaman pertama belum membuahkan hasil. Setelah kedua kalinya baru korban Noldi ditemukan,” kata Heri.
Diduga Noldi sempat berupaya menyelamatkan diri namun karena terjebak di dalam kamar tugboat, sehingga tidak bisa keluar. Setelah ditemukan, jasad Noldi segera dibawa ke RSUD Harapan Insan Sendawar (HIS). Dilihat kondisi jenazah, badan Noldi masih merah. “Diduga baru saja meninggal dunia karena terkurung di dalam lambung tugboat,” terangnya.
Dari penuturan saksi, sebelum karam tugboat miring pada bagian belakang. Disebabkan, banyak air yang masuk tanpa diketahui sebelumnya. Upaya mengeluarkan air, dilakukan ABK menggunakan pompa celup. 15 menit upaya pengurasan air tak membuahkan hasil. Justru semakin miring. Diduga lambung tugboat bocor lebih besar, sehingga air lebih cepat masuk ketimbang yang dipompa. Karena tidak mampu dipompa, ABK berusaha menyalakan mesin dan membangunkan kapten kapal untuk segera membawa kapal menepi.
Upaya menepi telah dilakukan. Namun posisi lambung bagian belakang tugboat tenggelam ke dasar Sungai Mahakam. Saat itulah, para ABK melompat kemudian berenang ke tepi Sungai Mahakam untuk menyelamatkan diri. Sembari berteriak dengan semua rekannya untuk menyelamatkan diri masing-masing. Usai berkumpul di tepi sungai, baru diketahui Kapten Tugboat Bahar 79 Fredy dan Noldi tak kunjung tampak. Padahal saat itu, kondisi Noldi sedang sakit dan beristirahat di dalam kamar tugboat. (Mar/fch/klausa)
IKUTI BERITA KLAUSA LAINNYA DI GOOGLE NEWS