Klausa.co

Pesan Terakhir Kalapas Inovator

Mohammad Ilham Agung Setyawan foto bersama jajaran Lapas Klas IIA Samarinda

Bagikan

Samarinda, Klausa.co – Penyerahan serah terima jabatan serta pisah sambut Kepala Lapas Klas IIA Samarinda dari Mohammad Ilham Agung Setyawan kepada Hudi Ismono pada Sabtu (12/11/2022) diselimuti perasaan haru dan air mata yang tak bisa terbendung lagi.

Petugas Lapas Kelas IIA Samarinda bahkan Kepala Kanwil Kemenkumham Kaltim Sofyan terpantau tak henti-hentinya menyapu air matanya ketika puisi berjudul ‘Pemimpin Inovator itu bernama Mohammad Ilham Agung Setyawan’ dibacakan Agus Maulana.

Sosok Ilham, digambarkan sebagai seorang pemimpin yang kuat, sabar, berkomitmen, tegas, bertanggungjawab dan suka memberi wejangan serta mampu merubah wajah lapas kumuh, menjadi layak ditempati bagi semua orang tak terkecuali warga binaan.

Pria kelahiran Blitar ini dijuluki sebagai sang inovator karena telah memberikan angin perubahan bagi Lapas Sudirman baik dari sarana dan prasarana maupun mengubah mindset semua orang yang mengenalnya. Meski seorang pemimpin, ia dikenal mampu menjadi kawan, sahabat, saudara dan orang tua bagi keluarga besar Lapas Sudirman.

Suasana emosional tergambar jelas diwajah para tamu yang hadir di Lapangan Klas IIA Samarinda jalan Jendral Sudirman. Terlebih, ketika Pariadi juga turut menyampaikan pesan dan kesannya mewakili seluruh petugas Lapas Klas IIA Samarinda.

Baca Juga:  DPRD Samarinda Minta Pemkot Fokus Tangani Stunting

Dengan suara yang tertatih-tatih menahan air mata, Pariadi menggambarkan sosok Ilham yang mempunyai semua syarat untuk menjadi pimpinan. Menurutnya, banyak inovasi yang dibuat mulai dari layanan yang tadinya konvensional menjadi mudah digunakan.

“Berkat ide beliau lahirlah aplikasi layanan terpadu berbasis online, yang kami sebut E-later L’samda. Dan, banyak inovasi lainnya,” ucapnya.

Terhitung 2 tahun 9 bulan 28 hari sejak Ilham dilantik sebagai Kalapas Klas IIA Samarinda pada 14 Januari 2020 lalu. Semua kenangan hangat yang membekas itu pun turut diputar dalam video berdurasi kurang lebih 6 menit.

“Seringkali kami ditegur diberikan masukan agar bisa fokus terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi. Tapi semarah-marahnya beliau, setelah selesai ya selesai, tidak pernah mencampur adukkan urusan pekerjaan dengan urusan pribadi,” katanya terbata-bata mengenang perlakuan Ilham selama menjabat.

Pariadi pun berharap agar komunikasi dan silaturahim tetap terjaga dengan baik. Suara lirih pun terdengar kembali ketika dirinya melanjutkan salam perpisahan pada sang inovator tersebut.

Baca Juga:  Export Kaltimpreneurs 2023, Program BI untuk Dorong UMKM Bumi Etam Go Global

Para tamu yang hadir dan petugas Lapas Sudirman bahkan MC pun terpantau tak kuasa menahan air mata. Tissu didepan mata menjadi sasaran dan saksi perpisahan sang inovator yang melanjutkan tugasnya sebagai Kabid Pembinaan, Bimbingan dan IT di Kanwil Kemenkumham Sulawesi Utara.

“Selamat melaksanakan tugas ditempat yang baru, Pak. Doa terbaik selalu menyertai bapak dimanapun berada. Untuk bapak Hudi Ismono, sekali lagi kami ucapkan selamat datang. Semoga dibawah kepemimpinan bapak, Lapas Kelas IIA Samarinda semakin meningkat,” harapnya.

Usai kesan dan pesan disampaikan, suasana kembali semangat saat Mohammad Ilham Agung Setyawan maju ke podium didampingi sang istri. “Hari ini 12 November 2022, saya serahkan kepada Bapak Hudi Ismono,” jelasnya.

Ia pun memohon maaf kepada keluarga besar Lapas Sudirman. “Dalam situasi dan kondisi terkadang saya ceplas ceplos. Tapi saya yakinkan, esok tak saudara dengar lagi suara saya yang meraung-raung. Kadang tidak tau tempat, tapi itulah saya. Tapi, saya tidak pernah membenci dan menjudge, apa yang disampaikan itu untuk kebaikan bersama,” ujarnya.

Baca Juga:  Upaya Wujudkan Zero Halinar, Senjata Lapas Samarinda Berantas Penggunaan Handphone dan Narkoba

Pada kesempatan tersebut, Ilham banyak memberikan pesan terakhirnya. Jika bicara soal institusi, ia mengingatkan agar petugas Lapas Samarinda bisa menjaga sikapnya baik didalam maupun diluar.

“Sebab, ketika ada masalah, akan ada perkataan oh orang Lapas Sudirman dan itu melekat. Jadi buruk baiknya Lapas Sudirman itu terletak didiri, dihati dan kelakuan kita. Kalau baik dimasyarakat, insha Allah masyarakat bisa memahami kita baik. Tapi kalau buruk dan jelek, pasti penilaian masyarakat jelek,” paparnya.

Diera digital ini, ia meminta agar para petugas bisa lebih berhati-hati dalam menjalankan tugasnya. “Terjadi satu menit disini, satu menit dua detik sudah sampai di Pusat. Berhati-hatilah menjalankan tugas,” pesannya.

“Tetap berinovasi, berkreasi dan yang penting harus bisa berkomunikasi dengan baik. Karena warga binaan juga butuh sentuhan itu. Sekali lagi mohon maaf, saya manusia biasa punya kesalahan dan kekurangan,” sambungnya.

(APR/Klausa) 

 

IKUTI BERITA KLAUSA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Bagikan

.

.

Search
logo klausa.co

Afiliasi :

PT Klausa Media Indonesia

copyrightⓑ | 2021 klausa.co