Kutim, Klausa.co – Sebanyak 90 pemuda Kutai Timur (Kutim) mengikuti Pelatihan Kecakapan Hidup Pemuda yang digelar oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kalimantan Timur. Bertempat di Ruang Tempudau, Kantor Bupati Kutim, pelatihan ini mengusung tema “Kita Ciptakan Pemuda-Pemudi Kutim yang Handal dalam Berkomunikasi dan Percaya Diri untuk Dapat Bersaing Menghadapi Ibu Kota Nusantara.”
Acara ini dibuka langsung oleh Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Kutim, Agus Hari Kesuma. Dalam pidatonya, Agus menekankan pentingnya keterampilan berbicara di depan umum sebagai bekal wajib bagi generasi muda. Ia mengingatkan bahwa kompetensi ini tidak hanya menjadi alat teknis, melainkan juga modal untuk membangun kepercayaan diri dalam menghadapi tantangan global, khususnya dalam konteks perkembangan Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Berbicara di depan umum adalah seni sekaligus senjata. Dengan keahlian ini, adik-adik mampu menyampaikan ide brilian dan mengambil peran dalam perubahan,” ujar Agus, beberapa waktu lalu.
Agus menilai pelatihan ini sebagai langkah strategis untuk menyiapkan pemuda Kutim agar mampu bersaing, tidak hanya di tingkat lokal, tetapi juga di kancah nasional hingga internasional. Ia berharap peserta mampu memanfaatkan program ini untuk mengasah kemampuan dan memperkaya pengetahuan.
“Saya harap pelatihan ini melahirkan generasi komunikator yang percaya diri, berwawasan, dan siap berkontribusi,” imbuhnya.
Tak hanya soal pelatihan, Agus juga menyinggung perannya sebagai Pjs Bupati Kutim selama masa cuti kampanye Bupati dan Wakil Bupati hingga 23 November 2024. Ia mengajak masyarakat, terutama pemuda, untuk mendukung tugas-tugasnya dalam menyukseskan pembangunan daerah.
“Adik-adik semua adalah mitra saya. Mari kita bersama-sama mendorong perubahan positif di Kutim,” ucapnya.
Ketua panitia, Mardareta, memaparkan bahwa pelatihan ini dibagi menjadi dua kelas dengan masing-masing 45 peserta. Selama lima hari, mereka akan belajar seni berbicara di depan umum, mulai dari teknik komunikasi dasar hingga cara menyampaikan gagasan secara efektif.
“Tujuan utama kami adalah menciptakan generasi muda yang percaya diri dan mampu membawa perubahan di lingkungan mereka,” jelas Mardareta.
Bagi Kutim, program ini adalah investasi jangka panjang untuk mencetak agen-agen perubahan yang siap mengubah wajah daerah. Pesan Agus dan antusiasme para peserta seakan menjadi energi baru untuk menghadapi tantangan era IKN. Kutim tak lagi sekadar bersiap, tapi mulai bergerak. (Nur/Fch/ADV/Pemkab Kutim)
