Kutim, Klausa.co – Gedung Computer Assisted Test (CAT) di Kabupaten Kutai Timur kembali menjadi saksi persaingan ketat dalam Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Pembukaan SKD yang digelar pada Selasa (5/11/2024) tersebut diresmikan oleh Kepala BKPSDM Kutim, Misliansyah, mewakili Penjabat Sementara Bupati Kutim, M Agus Hari Kesuma.
Dalam sambutannya, Misliansyah, yang akrab disapa Ancah, menekankan bahwa seleksi tahun ini menghadirkan tantangan besar bagi para peserta. Persaingan semakin tajam, dengan rata-rata satu formasi diperebutkan oleh sembilan pelamar.
“Ini tantangan besar. Ada formasi yang sangat diminati, sementara ada pula formasi yang bahkan tidak terisi sama sekali,” ujar Ancah.
Ancah memastikan bahwa penentuan formasi telah dilakukan secara terbuka sejak awal. Seluruh informasi mengenai lowongan telah dipublikasikan secara luas dan transparan. “Formasi yang tidak terisi akan dikembalikan ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB),” jelasnya.
Dalam pelaksanaan SKD, BKPSDM Kutim hanya bertindak sebagai fasilitator. Hal ini mencakup penyediaan sarana seleksi di bawah pengawasan Regional VIII BKN Banjarmasin. Ancah menegaskan bahwa kelulusan sepenuhnya bergantung pada performa peserta dalam ujian berbasis CAT (Computer Assisted Test).
“Sistem CAT ini sudah diterapkan berulang kali di Kutim. Hasilnya langsung bisa disaksikan oleh peserta melalui layar monitor di lokasi atau di situs SSCASN-BKN,” jelasnya.
Sistem berbasis teknologi ini memungkinkan skor peserta terlihat secara real-time, dari nilai tertinggi hingga terendah, segera setelah peserta menyelesaikan ujian. Hal ini, menurut Ancah, menjadi bukti nyata komitmen terhadap keterbukaan dan akuntabilitas dalam seleksi CPNS.
Ia juga menegaskan bahwa tidak ada ruang bagi praktik curang, seperti titip nilai atau manipulasi hasil. “Keberhasilan peserta sepenuhnya bergantung pada usaha dan doa masing-masing,” ujarnya, sembari mengingatkan pentingnya integritas dalam proses seleksi.
Hadirnya Tim Pengawas dari Inspektorat Kutim serta Regional VIII BKN Banjarmasin menjadi penegas komitmen terhadap transparansi dan keamanan pelaksanaan seleksi. Kehadiran pengawas diharapkan memberikan rasa tenang bagi peserta, sekaligus memastikan proses berjalan sesuai aturan.
Ancah berharap transparansi ini menjadi langkah penting dalam menjaga kredibilitas seleksi CPNS di Kabupaten Kutim. “Kami ingin memastikan bahwa yang lolos adalah mereka yang benar-benar layak secara kompetensi,” tutupnya. (Nur/Fch/ADV/Pemkab Kutim)