Balikpapan, Klausa.co – Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur Sri Wahyuni mendampingi Gubernur Isran Noor melakukan pertemuan dengan perwakilan dari World Bank (Bank Dunia) pada Kamis (27/10/2022).
Pertemuan yang dihadiri Kepala Dinas Perkebunan Kaltim Ujang Rachmad, Kepala Biro Administrasi Pimpinan Syarifah Alawiyah dan Kepala Biro Ekonomi, Iwan Darmawan ini membahas penurunan emisi karbon untuk Provinsi Kaltim.
Bertempat di Restauran Laut Biru, jalan Jendral Sudirman, Kota Balikpapan. Sri Wahyuni membeberkan pembahasan serius antara Isran Noor dan perwakilan dari World Bank.
Ia menyebutkan bahwa sebenarnya pembahasan terkait penurunan emisi karbon untuk Kaltim masih bersifat informal. “Alhamdulillah ini membuahkan hasil,” ungkapnya.
Berdasarkan kontrak yang telah disepakati Bank Dunia, Kaltim harus mampu menurunkan emisi gas sebanyak 22 juta ton CO2 equivalen. “Untuk tahap pertama, kita telah menerima dana sebanyak 20,9 juta USD sebagai advance payment,” jelasnya.
Perlu diketahui, dana advance payment yang dimaksud akan ditransfer melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Kemudian selanjutnya, akan disalurkan ke Kaltim.
Program Fasilitas Kemitraan Karbon Hutan (Forest Carbon Partnership Facility/FCPF-Carbon Fund) dari Bank Dunia, yang dilaksanakan Provinsi Kaltim ini dimulai tahun 2020 hingga 2024 nanti.
Dibeberkan mantan Kepala Dinas Pariwisata Kaltim ini, termin pertama penurunan emisi sebanyak 5 juta ton CO2 equivalen. Target sampai tahun 2024 sebanyak 22 juta ton CO2 equivalen.
Namun berdasarkan laporan yang diterima wanita kelahiran 1970 itu, jumlah penurunan emisi karbon di Kaltim justru melampaui target yang telah ditetapkan.
“Dari target sebanyak 22 juta ton, kita malah berhasil menurunkan emisi karbon hingga 30 juta ton,” bebernya.
(APR/ADV/Diskominfo Kaltim)
IKUTI BERITA KLAUSA LAINNYA DI GOOGLE NEWS