Tenggarong, Klausa.co – Suasana lapangan pasar Kuala Samboja, Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara (Kukar), berubah menjadi panggung hiburan. Di sana, berbagai seni tari tradisional dan musik menghibur ratusan warga yang memadati lokasi. Mereka sedang merayakan Pesta Laut Pesisir Nusantara tahun 2023, sebuah tradisi tahunan yang diselenggarakan oleh nelayan di wilayah pesisir kukar.
Salah satu yang turut bergabung dengan warga adalah Rendi Solihin, Wakil Bupati Kukar. Ia mengikuti seluruh rangkaian acara yang berlangsung selama tiga hari, terhitung tanggal 19-21 Mei 2023. Ia tidak hanya hadir sebagai tamu kehormatan, tetapi juga sebagai bagian dari masyarakat Samboja.
“Acara ini sangat penting bagi kami. Ini adalah bentuk syukur kami kepada Tuhan atas hasil laut yang melimpah. Kami juga ingin melestarikan budaya dan adat istiadat kami sebagai nelayan,” kata Rendi kepada Klausa.co, Minggu (21/5/2023).
Rendi mengaku sudah lama terlibat dalam penyelenggaraan Pesta Laut Pesisir. Bahkan sebelum menjadi anggota DPRD Kukar pada 2018 lalu, dia didapuk menjadi ketua panitia. Ia mengatakan acara ini selalu mendapat dukungan dari pemerintah daerah dan masyarakat.
“Kami berharap acara ini bisa terus berlanjut dan menjadi daya tarik wisata bagi daerah kami. Kami juga ingin memperkenalkan potensi laut dan nelayan kami kepada dunia,” ujar Rendi.
Ritual dan Hiburan
Pesta Laut Pesisir dimulai sejak Jumat (19/5/2023) sore dengan pembukaan di lapangan pasar Kuala Samboja. Acara dilanjut dengan penampilan seni tari tradisional dari Sanggar Tari Adilla dan Jonok Art Studio. Salah satu tarian yang menarik perhatian adalah tari injak bara api yang dilakukan oleh beberapa penari.
Setelah itu, acara berlanjut dengan hiburan dari band lokal Saus Kacang dan band gambus El Corona. Warga pun ikut bergoyang dan bernyanyi bersama.
Hari kedua menjadi puncak acara dari Pesta Laut Pesisir. Sejak pagi, warga berkumpul di pantai untuk menyaksikan tari adat lokal dari sanggar tari merpati dan sanggar tari kharisma nusantara. Kemudian, mereka bersama-sama melarung sesaji ke laut Selat Makassar.
Setelah melarung sesaji, warga melakukan belimbur atau saling siram air. Mereka percaya bahwa air bisa menyegarkan tubuh dan jiwa mereka. Belimbur juga merupakan bentuk kegembiraan dan kebersamaan mereka sebagai nelayan.
Sore harinya, acara kembali diramaikan dengan hiburan rakyat dari sejumlah pemusik lokal. Malam harinya, ada penampilan tari dari sanggar tari Komunitas Jejak Etam, serta band lokal Nawasena dan Platina. Acara semakin meriah ketika band asal Jakarta, Tipe-X naik ke panggung dan membawakan sepuluh lagu andalan mereka.
Hari ketiga diakhiri dengan kegiatan bakar ribuan kilogram ikan tangkapan nelayan dan beseprah atau makan-makan bersama. Rendi Solihin turut serta dalam acara tersebut dan menyantap ikan bakar bersama warga.
“Kami sangat senang bisa berbagi dengan sesama. Ini adalah ungkapan rasa syukur kami atas karunia Tuhan,” kata Rendi.
Selain ritual dan hiburan, Pesta Laut Pesisir juga menunjukkan semangat gotong royong dan sedekah laut dari masyarakat nelayan. Mereka saling berkontribusi dalam menyediakan dana dan ikan untuk acara tersebut.
Ikan-ikan tersebut kemudian dibakar bersama-sama oleh warga di pinggir pantai. Mereka menggunakan arang dan bambu sebagai alat bakar. Rendi mengapresiasi semangat gotong royong dan sedekah laut dari masyarakat nelayan. Ia mengatakan hal ini menunjukkan kekompakan dan kepedulian mereka terhadap laut sebagai sumber kehidupan mereka. (Dy/Mul/Adv/Diskominfo Kukar)