Klausa.co

Noryani Dorong Perguruan Tinggi se-Kaltim Bentuk Pelembagaan PUG

Kepala Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Noryani Sorayalita(Foto: Klausa.co)

Bagikan

Samarinda, Klausa.co – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menggelar sosialisasi kebijakan pelaksanaan pengarusutamaan gender (PUG) di Ballroom Hotel Harris, jalan Untung Suropati, Kota Samarinda pada Selasa (19/7/2022). Sosialisasi ini diikuti Perguruan Tinggi se-Kaltim.

Kepala Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Noryani Sorayalita memaparkan, peserta terdiri 18 Perguruan tinggi di Samarinda, serta 24 perguruan tinggi dari Kabupaten Berau, Paser, Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Kota Balikpapan dan Bontang. Dalam kesempatan itu, Noryani mengatakan, kegiatan ini terselenggara berdasarkan Intruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang PUG. “Jadi, dalam pembangunan nasional memandatkan bahwa PUG dilaksanakan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara,” jelasnya.

Ia menerangkan, perguruan tinggi merupakan replikasi mini sebuah masyarakat yang memiliki sistem cukup strategis untuk proses penanaman nilai-nilai kesetaraan gender.
“Hal ini pun guna membangun integritas kemanusiaan sekaligus kebangsaan Indonesia yang berkeadilan,” terangnya.

Baca Juga:  10 SKPD Dapat Tambahan Anggaran dari Andi Harun, Sebagai Apresiasi Penyusun Laporan Keuangan Terbaik

Menurutnya, kesenjangan gender sering kali terjadi di lingkungan kampus yang akhirnya menjadi isu yang mengkhawatirkan. Maka perlu dicari solusi. Pasalnya berpotensi melanggar hak asasi manusia.

Noryani mencontohkan, masih terjadi kesenjangan gender seperti marginalisasi, sub ordinasi, stereotype, double boarden, dan violence, serta kekerasan seksual di lingkungan kampus. Maka perlu dilakukan peningkatan kapasitas di lingkungan kampus. Terkait gender sebagai masalah lintas sektoral dalam pembangunan. Tentunya, sosialisasi kebijakan pelaksanaan PUG termasuk Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender (PPRG) di lingkungan Perguruan Tinggi perlu dilakukan.

Tujuannya, agar menjadi wadah koordinasi dan sinkronisasi untuk membangun partisipasi pada proses pembangunan ketersediaan naskah akademik yang berkualitas sebagai bahan penyusunan kebijakan responsif gender.

Baca Juga:  Dua Hafiz Kota Bangun Raih Kesempatan Umroh oleh Rendi Solihin

“Tri Dharma Perguruan Tinggi merupakan salah satu manifestasi komitmen perguruan tinggi untuk mengimplementasikan konsep gender pada semua tatanan pembangunan,” ujarnya.

Kesemua tadi, lanjut Noryani, bertujuan pada peningkatan kapasitas sumber daya manusia P
Perguruan tinggi dalam melaksanakan PUG melalui integrasi gender dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, dan membangun pelembagaan PUG.

Narasumber yang hadir pada kegiatan ini di antaranya Koordinator Asosiasi Pudsat Studi Wanita Gender Indonesia Regional Kalimantan Mieke Gde Mulawarman dan Kepala PPG SKSG Universitas Indonesia Iklilah Muzayyanah Dini Fajriyah. (APR/FCH/Klausa)

 

IKUTI BERITA KLAUSA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Bagikan

.

.

Search
logo klausa.co

Afiliasi :

PT Klausa Media Indonesia

copyrightⓑ | 2021 klausa.co