Samarinda, Klausa.co – Di tengah arus modernisasi dan derasnya pengaruh budaya global, nilai-nilai Pancasila dinilai kian menjauh dari keseharian generasi muda. Menyikapi hal ini, Dinas Pemuda dan Olahraga Kalimantan Timur (Dispora Kaltim) berinisiasi menghidupkan kembali Pancasila bukan sebagai sekadar dokumen negara, melainkan sebagai pedoman hidup yang nyata dalam tindakan pemuda.
Hasbar, Ahli Muda Bidang Pemberdayaan Pemuda Dispora Kaltim, menyebut bahwa internalisasi Pancasila adalah pekerjaan mendesak dan tak bisa lagi dianggap seremonial.
“Pancasila bukan slogan. Ini adalah jati diri kita sebagai bangsa. Saat sekolah dulu, kita mengenal Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila. Sekarang, kita harus kembali ke semangat itu. Hidupkan kembali nilainya, bukan sekadar dihafal,” ucap Hasbar, Senin (26/5/2025).
Menurutnya, lima sila dalam Pancasila harus diterjemahkan ke dalam perilaku sosial. Gotong royong, toleransi, hingga keadilan sosial bukan sekadar konsep abstrak, tetapi fondasi untuk merawat keberagaman dan kebersamaan di masyarakat.
“Kalau tidak kita pahami dan amalkan, bisa saja kita tercerai-berai. Padahal Pancasila adalah tali perekat bangsa ini. Pemuda harus sadar bahwa siapa pun mereka, sejatinya adalah Pancasila itu sendiri,” tegasnya.
Sebagai bagian dari upaya konkret, Dispora Kaltim telah merancang berbagai kegiatan sosial dan kebangsaan yang menyasar pemuda secara langsung. Mulai dari penyuluhan ideologi hingga pembinaan kepemudaan dengan muatan nilai-nilai Pancasila.
“Melalui kegiatan penyadaran ini, kami ingin membangun generasi muda Kaltim yang tidak hanya paham, tapi juga menjadikan Pancasila sebagai sikap hidup. Ini bagian dari membentuk identitas dan karakter pemuda yang berintegritas dan berjiwa nasionalis,” pungkas Hasbar. (Wan/Fch/ADV/Dispora Kaltim)
