Klausa.co

Menghidupkan Alquran di Tengah Birokrasi, Tradisi Khataman di DPPKB Kutim

Khataman Quran di kantor DPPKB Kutim. (Foto: Istimewa)

Bagikan

Kutim, Klausa.co – Di lobi Kantor Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kutai Timur (DPPKB Kutim), ayat-ayat suci Al-Quran mengalun khidmat. Agenda rutin yang digelar Dharma Wanita Persatuan (DWP) bersama DPPKB ini kali ini terasa berbeda. Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Kutai Timur, M Agus Hari Kesuma, hadir memberi warna dalam kegiatan yang biasa dilangsungkan saban bulan itu.

Dalam sambutannya, Agus memberikan apresiasi atas konsistensi Kepala DPPKB Kutim, Achmad Junaidi B, bersama DWP dalam melibatkan pondok pesantren secara bergantian untuk acara khataman. Baginya, ini bukan sekadar ritual keagamaan.

“Kita adalah bagian dari Al-Quran, bahkan seluruh jiwa dan raga kita seharusnya merefleksikan nilai-nilai Al-Quran,” ujar Agus dengan nada tegas namun lembut.

Baca Juga:  Dedikasi Tak Kenal Lelah, Edi Damansyah Mengubah Wajah Pertanian Kutai Kartanegara

Lebih dari itu, ia menekankan pentingnya menjadikan kegiatan ini sebagai sarana membangun karakter. Menurutnya, revolusi mental tak hanya menjadi jargon belaka, tapi harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama oleh aparatur negara.

“Pegang teguh integritas, jauhi pelanggaran hukum. Jadikan momentum ini motivasi untuk membentuk pribadi yang baik,” katanya lagi.

Tak hanya untuk pegawai, kegiatan ini juga menjadi ajang mempererat tali silaturahmi antar perangkat daerah dan mitra kerja. Kehadiran sejumlah kepala dinas, perwakilan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), hingga istri Pjs Bupati Kutim menambah kehangatan acara tersebut.

Achmad Junaidi B menambahkan, khataman ini tak hanya bernilai spiritual, tetapi juga menjadi pembinaan rohani bagi pegawai. Kehadiran para ulama, menurutnya, menjadi sentuhan yang memperkaya makna.

Baca Juga:  Jaga Kedamaian di Tengah Rivalitas, Kaltim Antisipasi Konflik di Pilkada 2024

“Kegiatan ini juga menggerakkan semangat berbagi. Alhamdulillah, infaq dan sedekah yang terkumpul mencapai lebih dari tiga juta rupiah. Dana ini kami serahkan kepada pondok pesantren dan anak-anak penghafal Quran,” ungkapnya.

Sementara itu, Amanah, perwakilan DWP DPPKB Kutim, tak dapat menyembunyikan rasa harunya. Ia berharap kegiatan ini bisa berjalan tanpa hambatan, menjadi amal jariyah bagi seluruh pihak yang terlibat.

“Kami berharap hingga akhir hayat, kita bisa terus melantunkan ayat-ayat suci ini bersama, sampai akhirnya bertemu kembali di surga,” katanya.

Kegiatan ini menjadi simbol kebersamaan di tengah tanggung jawab besar pemerintah daerah. Lantunan ayat-ayat suci tak hanya memperkuat ikatan spiritual, tapi juga menyuburkan kepedulian sosial yang kian hari kian dibutuhkan. Di bawah gemerlap harapan, langkah kecil ini menciptakan resonansi besar dalam melayani masyarakat. (Nur/Fch/ADV/Pemkab Kutim)

Baca Juga:  Aksi Nyata Pemkab Kutim: Inovasi “Cap Jempol Stunting” untuk Percepatan Penurunan Stunting

Bagikan

.

.

Search
logo klausa.co

Afiliasi :

PT Klausa Media Indonesia

copyrightâ“‘ | 2021 klausa.co