Bontang, Klausa.co – Aksi pencurian batu bara di perairan Muara Berau, Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) telah digagalkan polisi. Pencurian emas Hitam terjadi pada Sabtu (25/3/2023) pada Pukul 04.00 Wita.
Aksi menggagalkan pencurian tersebut terekam dalam sebuah video berdurasi 2 menit 19 detik. Dalam video yang telah tersebar di media sosial itu, polisi melepaskan beberapa tembakan peringatan.
Berdasar informasi yang dihimpun media ini, salah seorang terduga pencuri batu bara tewas usai dada kirinya tertembus peluru. Diduga timah panas berasal dari salah satu tembakan peringatan.
Kapolres Bontang, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Yusep Dwi Prasetia mengatakan, peristiwa itu terjadi saat dua anggota polisi tengah berpatroli di kawasan perairan itu.
Nah, saat melintasi wilayah yang memang kerap dilalui oleh tongkang batu bara tersebut, polisi mendapati adanya aktivitas mencurigakan dari salah satu kapal tongkang.
Saat petugas mendekat, ternyata ditemukan sejumlah pria tengah mencuri batu bara dari atas tongkang untuk dipindahkan ke kapal milik mereka.
Polisi yang berpatroli sempat meminta kelompok tersebut untuk menghentikan aktivitas mereka, namun perintah itu tak diindahkan.
Akibatnya, polisi melepaskan tembakan peringatan sebanyak empat kali. Nahas, tembakan itu mengenai salah satu dari para pelaku pencurian batu bara tersebut.
“Memang ada tembakan peringatan yang dilepaskan oleh petugas. Karena saat menggunakan senter kelompok yang diduga pencuri itu tidak juga pergi,” ucap AKBP Yusep saat dikonfirmasi awak media melalui telepon seluler, Senin (27/3/2023).
Setelah itu, personel polisi melakukan pengamanan dan membuat laporan atas pengungkapan kasus pencurian batu bara itu.
Yusep menjelaskan, dirinya baru menerima kabar, bahwa terduga pelaku yang tewas berinisial MR, baru berusia 17 tahun. MR diketahui merupakan warga Kecamatan Anggana, Kukar.
Perwira melati dua itu menuturkan, MR tak tewas di tempat. Namun meninggal pada siang harinya. Dia mengembuskan napas terakhir usai menerima pertolongan medis di Puskesmas Anggana.
“MR ini merupakan salah satu awak kapal yang diduga melakukan pencurian batu bara,” ungkapnya.
Yusep menerangkan, hingga kini pihaknya masih melakukan pendalaman. Dibantu dengan Polairud dan Ditreskrimum Polda Kaltim.
Berangkat dari kejadian penembakan pencuri batu bara itu, Tim Propam Polda Kaltim juga akan melakukan pemeriksaan terhadap personel yang melakukan penembakan hingga menyebabkan korban meninggal dunia.
Ia menyampaikan, dari kejadian itu seluruhnya harus disesuaikan dengan kronologisnya. Selain itu juga akan dilakukan uji balistik guna mencari tahu duduk perkaranya.
“Kami masih melakukan pendalaman dan semua orang yang terlibat juga masih diperiksa sebagai saksi dan belum ditahan,” pungkasnya. (Mar/Mul/Klausa)