Samarinda, Klausa.co – Di balik momen perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia di Lapangan GOR Segiri, Samarinda, tersembunyi kisah perjuangan seorang remaja yang penuh inspirasi. Miftahul Trirezeky, siswa kelas XI SMA 4 Samarinda, bukan hanya sekadar anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibraka), tetapi juga simbol ketangguhan dan tekad yang tak tergoyahkan.
Sabtu pagi, (17/8/2024), Mifta, begitu ia akrab disapa, menjalankan tugasnya sebagai pembawa baki Sang Saka Merah Putih dengan penuh kebanggaan. Namun, perjalanan menuju momen ini tidaklah mudah.
“Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kesempatan ini. Saya bangga dan tidak menyangka terpilih menjadi pembawa baki di Paskibraka,” ujarnya dengan mata berbinar.
Latihan berat yang harus dijalani Mifta hampir membuatnya menyerah. Bahkan beberapa hari sebelum upacara, Mifta sempat ingin menyerah karena latihan yang begitu berat.
“Baki saya terbuat dari kayu dan sempat ditambahkan batu bata untuk latihan, jadi sangat berat. Tapi Alhamdulillah, berkat dukungan orang tua dan usaha keras, saya bisa mengibarkan bendera dengan sukses,” tuturnya emosional.
Dukungan orang tua menjadi pilar utama yang membantunya melalui masa-masa sulit.
“Orang tua saya selalu ada di samping saya, memberikan semangat dan motivasi. Mereka adalah sumber kekuatan saya,” tambahnya.
Upacara ini tidak hanya menjadi momen penting bagi Mifta, tetapi juga bagi keluarganya yang menyaksikan langsung. Mereka merasa bangga melihat anak mereka menjalankan tugas negara dengan baik.
“Melihat Mifta berhasil menjalankan tugasnya, kami merasa sangat bangga dan terharu,” kata salah satu anggota keluarganya.
Selain Mifta dan Paskibraka lainnya, upacara ini juga dihadiri oleh jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Samarinda dan Kepala Perangkat Daerah Kota Samarinda. Kehadiran mereka menambah semarak dan khidmat peringatan HUT ke-79 RI di Samarinda. (Yah/Fch/Klausa)