Kukar, Klausa.co – Di tengah semarak penutupan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-53 di Muara Badak, Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, melempar pesan dalam. Baginya, PKK adalah gerakan sosial yang mengakar dan jadi tulang punggung kesejahteraan keluarga.
“Keberhasilan pembangunan bangsa dimulai dari keluarga, dan PKK menjadi motor penggeraknya,” tegas Edi, Sabtu (31/5/2025), di hadapan ratusan kader dan tamu undangan di Lapangan Sepak Bola Muara Badak.
Penutupan HKG ini menandai akhir dari rangkaian kegiatan yang bukan hanya menampilkan deretan lomba dan pameran, tetapi juga ruang refleksi dan konsolidasi. Tahun ini, tema besar yang diusung adalah
“Bergerak Bersama PKK, Wujudkan Keluarga Sejahtera Menuju Indonesia Maju.” Sebuah tema yang menyoroti pentingnya adaptasi dan kolaborasi lintas sektor dalam menjawab dinamika zaman.
Menurut Edi, selama lebih dari lima dekade, gerakan PKK telah menjelma menjadi mitra strategis pemerintah yang tak tergantikan.
“Lewat 10 Program Pokok PKK, peran nyata mereka terlihat dalam berbagai lini kehidupan, mulai dari kesehatan, pendidikan keluarga, hingga ekonomi produktif berbasis rumah tangga,” ujarnya.
Ia mencontohkan kiprah nyata PKK Kukar dalam menggerakkan hidup bersih dan sehat, membina ketahanan keluarga, mendorong pelestarian nilai budaya lokal, hingga mendorong ekonomi rumah tangga lewat UP2K (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga).
Namun, Edi juga memberi catatan: gerakan PKK harus terus bertumbuh. Ia mengajak para kader untuk tidak puas dengan capaian hari ini.
“Kita butuh inovasi dan terobosan. Jadilah agen perubahan. Jangan hanya mengandalkan rutinitas,” pesannya.
Ia juga menyoroti pentingnya membangun kolaborasi lintas sektor, baik dengan pemerintah, swasta, hingga komunitas.
“Karena hanya dengan semangat gotong royong, kita bisa menciptakan perubahan yang berkelanjutan,” tambah Edi.
Penutupan HKG PKK ke-53 di Kukar bukan sekadar ucapan selamat dan foto bersama. Ada gema lebih besar yang ingin dibangun: bahwa pemberdayaan perempuan dan keluarga bukan urusan pinggiran, melainkan pusat dari peradaban yang ingin maju.
Edi pun menutup dengan harapan agar perhelatan ini menjadi pemantik semangat baru dalam gerakan membangun keluarga sejahtera. (Yah/Fch/ADV/Pemkab Kukar)
