Klausa.co

Cegah Terjangkitnya Penyakit Malaria, Pemerintah Minta Perusahaan Rutin Lakukan Pemeriksaan pada Karyawan

Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Timur Andi Muhammad Ishak (ist)

Bagikan

Samarinda, Klausa.co – Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Timur Andi Muhammad Ishak mengatakan bahwa penyakit malaria disebabkan oleh gigitan nyamuk anopheles.

“Nyamuk ini biasanya muncul mulai pukul 18.00 hingga 06.00 pagi. Memang agak berbeda dengan demam berdarah yang biasanya lebih aktif pada siang hari,” ucapnya beberapa waktu lalu di Ruang Rapat Tepian I Lantai 2 Kantor Gubernur Kaltim jalan Gajah Mada, Kota Samarinda.

Berdasarkan informasi yang diterima, orang yang terjangkit malaria kebanyakan beraktivitas di daerah hutan. Sehingga, faktor penularan itu biasanya dibawa oleh para pekerja perusahaan atau perorangan yang masuk ke hutan.

“Biasanya disebabkan dan terinfeksi parasit plasomodium, penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Setelah para pekerja selesai dan keluar hutan itu biasanya menunjukkan gejala. Ketika diperiksa di lingkungan populasi masyarakat ini lah potensi bisa menularkan,” jelasnya.

Baca Juga:  Isran Noor Sambut Menhub Budi Karya, Bahas Persiapan Infrastruktur Transportasi di IKN

Bisa dikatakan, mereka yang sudah tertular itu disebut vektor/pembawa. Ketika digigit nyamuk anopheles ini, maka artinya nyamuk tersebut juga tertular. “Kalau nyamuk tertular lalu menggigit orang yang sehat, orang sehat ini juga bisa tertular. Seperti itu siklusnya,” paparnya.

Pun demikian, malaria ini merupakan penyakit yang bisa disembuhkan dan dicegah. Salah satu caranya, yaitu dengan mencegah agar nyamuk ini tidak menggigit. Kemudian, menekan perkembangbiakannya dengan mengenali tempat-tempat paling produktif untuk bisa berkembang biak.

“Biasanya di genangan air yang langsung bersentuhan dengan tanah. Misalnya, lobangan air yang tergenang dan tidak mengalir. Atau mungkin pinggir tambak dan sawah yang tidak mengalir, biasanya berkembang biar banyak di dekat daerah endemis,” terangnya.

Baca Juga:  Sekolah Inklusi di Samarinda Akan Dibenahi, Ini Rencana dan Anggarannya

Oleh karenanya, pemerintah meminta agar perusahaan secara rutin melakukan pemeriksaan pada karyawan sebelum masuk dan keluar hutan. Lalu, biasakan untuk mengadakan penyemprotan herbisida di dinding rumah atau mess tempat tinggal para karyawan. “Kalau tidur juga sebaiknya pakai kelambu yang berinsektisida untuk mencegah supaya tidak tergigit,” bebernya.

Menurutnya, itu merupakan upaya yang bisa dilakukan untuk menekan, menangkal dan terhindar dari gigitan nyamuk. “Namun apabila sudah tergigit dan terinfeksi, alangkah baiknya segera berobat agar tidak semakin parah dan menular ke lain,” pintanya.

(APR/ADV/Diskominfo Kaltim)

 

IKUTI BERITA KLAUSA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Bagikan

.

.

Search
logo klausa.co

Afiliasi :

PT Klausa Media Indonesia

copyrightⓑ | 2021 klausa.co