Samarinda, Klausa.co – Hari Pangan Sedunia diperingati Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dengan menyelenggarakan bazar dan pasar murah yang akan terlaksana pada Senin (9/11/2022) di Halaman Parkir Stadion Rondong Demang Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara.
Keputusan itu diambil Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Kaltim setelah menggelar Rapat Koordinasi bersama pihak terlibat di Ruang Tepian 1 Kantor Gubernur Kaltim, Rabu (2/11/2022).
Rencana ini sebagai upaya untuk memulihkan ekonomi serta turut memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk membeli berbagai macam kebutuhan pokok dengan harga lebih murah dari harga biasanya/harga pasaran.
Bisa dikatakan bahwa Pemerintah Provinsi ingin memastikan kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi. Pasalnya saat ini, naiknya harga BBM di Indonesia memberikan dampak diberbagai sektor. Salah satunya, naiknya kebutuhan barang-barang pokok.
Oleh sebab itu lanjut Kabiro Perekonomian Setda Provinsi Kaltim Iwan Darmawan, pemerintah berusaha melindungi masyarakat yang rentan akibat dampak kenaikan BBM dengan menggelar bazar dan pasar murah.
Nantinya, kegiatan yang terpusat di Tenggarong ini akan dihadiri langsung oleh Gubernur Isran Noor. “Beliau sekaligus akan menyerahkan bantuan langsung pada bupati dan wali kota se-Kaltim, termasuk pelaku UMKM di kabupaten/kota,” ucap Iwan Darmawan.
Tentunya, penyelenggaraan ini dilakukan bekerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota. Semua pihak mengambil sikap atas kondisi perekonomian global yang secara umum terjadi di beberapa negara, sehingga terjadinya inflasi.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo bersama kementerian juga memerintahkan seluruh daerah baik provinsi ataupun kabupaten/kota untuk menyiapkan dan mengantisipasi kondisi perekonomian dunia yang relatif tidak stabil pada tahun 2023.
“Kondisi itu telah terjadi dibeberapa Negara seperti Turki, Argentina dan Srilanka dengan inflasi yang tidak terkendali. Untuk Indonesia, alhamdulillah terakhir pada September lalu, inflasinya di kisaran 5,95 persen,” bebernya.
“Sedangkan untuk Provinsi Kaltim, tercatat di bulan Oktober posisi 5,84 persen year to year nya. Sedangkan one to year nya di Oktober ini pada kisaran 4,8 persen dan relatif masih dibawah inflasi tingkat nasional untuk Kaltim,” sambungnya.
Meskipun masih relatif terkendali, Kaltim tidak boleh lalai dengan kondisi tersebut. Mengingat, kebutuhan pangan Kaltim hampir 80 persen didatangkan dari luar, misalnya Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, Jawa Timur serta beberapa provinsi lainnya.
Makanya untuk menjaga kesiapan ini, ada beberapa alternatif dan instrumen yang telah dilakukan Pemprov Kaltim serta kabupaten/kota dari Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). “Alternatif terdekat yang dilakukan sebagai salah satu upaya mencegah inflasi yaitu dengan melakukan bazar dan pasar murah ini,” tegasnya.
(APR/ADV/Diskominfo Kaltim)
IKUTI BERITA KLAUSA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
