Samarinda, Klausa.co – Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Kalimantan Timur, Aji Muhammad Fitra Firnanda menyebutkan pembangunan jalan tol Samarinda-Bontang membutuhkan dana atau anggaran yang tidak sedikit. Bahkan, dua kali APBD Kaltim.
Atas dasar itulah, Pemerintah Provinsi tidak akan kuat melakukan pembangunan jalan tol Samarinda-Bontang. Bahkan, saat ini saja pemerintah tidak kuat menangani semua jalan provinsi. “Yang jalan provinsi saja tidak kuat. Pemprov tidak akan kuat, itu bisa sampai belasan triliun. Kira-kira dua kalinya APBD kita,” ucapnya beberapa waktu lalu.
Oleh karenanya lanjut Fitra, kewenangan jalan tol itu merupakan kebijakan daripada Pemerintah Pusat, dalam hal ini Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR. Sehingga, Pemprov Kaltim hanya akan menunggu Pemerintah Pusat membangun jalan tol Samarinda-Bontang.”Kita tunggu saja lah, kita sama-sama berjuang lah,” jelasnya, di Gelora Kadrie Oening, Jalan KH Wahid Hasyim, Kota Samarinda.
Ia menegaskan bahwa pembangunan jalan tol Samarinda-Bontang bukan tidak jadi dilaksanakan, hanya saja dihapus dari daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) tahun 2022. Dan ini, merupakan kewenangan BPJT. “Bukan tidak jadi. Tidak. Tetap menggunakan dana APBN dari Pemerintah Pusat,” terangnya.
Disinggung terkait besaran anggaran yang nantinya akan ditetapkan Pemerintah Pusat terhadap pembangunan jalan tol Samarinda-Bontang. Ia menegaskan bahwa masalah pendanaan itu belum ditentukan fixnya oleh BPJT. “Entah apakah murni APBN. Apakah Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), ada investasi atau masih swasta murni,” paparnya.
Fitra tidak tahu pasti model pendanaan jalan tol Samarinda-Bontang ini. Karena, masih dalam proses finalisasi dokumen lingkungan. “Yang jelas kalau direncana umum jalan tol Nasional dalam daftar BPJT, mereka bilang dan informasinya 2025. Kalau PSN batasnya 2024,” bebernya.
Menegaskan kembali, saat ini progress rencana pembangunan jalan tol Samarinda-Bontang dalam tahap finalisasi dokumen dukungan. “Kabar terakhir yang saya dapat, sudah ditahap finalisasi dokumen dukungan dan model pembiayaan,” kata Fitra sebelumnya.
Adapun tiga proyek jalan tol yang termasuk dalam Proyek Strategis Nasional 2021 namun dikeluarkan dari daftar terbaru tahun 2022. Ketiga tol tersebut antara lain jalan Tol Samarinda – Bontang, Tol Makassar – Maros – Sungguminasa – Takalar (Mamminasata), dan Tol Semarang Harbour (Semarang – Kendal).
(APR/ADV/Diskominfo Kaltim)
IKUTI BERITA KLAUSA LAINNYA DI GOOGLE NEWS