Samarinda, Klausa.co – Mahasiswa asal Kalimantan Timur (Kaltim) yang menuntut ilmu di perguruan tinggi (PT) luar daerah menghadapi kendala dalam mencari tempat tinggal yang nyaman dan terjangkau. Mereka berharap Pemerintah Provinsi Kaltim dapat membangun lebih banyak mess untuk mengakomodir kebutuhan mereka.
Salah satu yang merasakan kesulitan itu adalah Arbayah, Ketua Rt 42, Kelurahan Teluk Lerong Ulu (TLU), Samarinda. Ia mengatakan, banyak anak-anak di lingkungannya yang sedang kuliah di Pulau Jawa, khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
“Anak-anak di sini banyak yang kuliah di Jawa, terutama di Yogyakarta. Tapi tidak hanya di sini saja, banyak juga mahasiswa Kaltim yang kuliah di luar daerah. Masalahnya, tidak ada mess yang cukup untuk mereka,” katanya.
Arbayah menambahkan, meskipun sudah ada beberapa mess untuk mahasiswa Kaltim di daerah tersebut, namun tidak semua mahasiswa bisa mendapatkannya. Selain itu, proses untuk menjadi anggota mess juga dianggap rumit dan tidak transparan.
“Mess Kaltim sekarang memang sudah ada, tapi untuk masuk ke sana susah. Kita juga bingung harus bagaimana, ke mana, dan ketemu siapa supaya bisa jadi bagian dari mess Kaltim itu,” ujarnya.
Arbayah berharap, Pemerintah Provinsi Kaltim dapat memberikan perhatian lebih kepada mahasiswa asal daerahnya yang berkuliah di luar daerah. Ia mengusulkan agar dibangun lebih banyak mess di berbagai kota yang menjadi tujuan belajar mahasiswa Kaltim.
“Kita minta agar dibuatkan mess untuk mereka, para pelajar dan mahasiswa dari Kaltim yang kuliahnya di Jawa. Itu yang diharapkan dari warga di sini,” katanya.
Aspirasi Arbayah tersebut di disampaikan langsung kepada Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kaltim Ananda Emira Moeis. Ia mengaku telah menerima keluhan warga RT 42 tentang ketersediaan mess mahasiswa di luar daerah.
“Ada anak warga yang lagi S2 di Yogyakarta dan butuh mess. Sayangnya, mess itu hanya untuk mahasiswa baru S1 saja. Kami harapkan anaknya bisa mendapat mess itu,” ungkapnya.
Ananda mengatakan, ia akan segera berkonsultasi dengan Pemerintah Provinsi Kaltim untuk menyelesaikan persoalan ini. Ia berjanji akan meneruskan aspirasi warga kepada pihak-pihak terkait.
“Saya akan tanyakan persoalan ini dengan Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemprov Kaltim, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim, dan pihak yang menangani masalah ini. Selama ini kami belum pernah berkomunikasi tentang hal itu. Intinya aspirasi ini akan saya teruskan,” tegasnya. (Apr/Fch/ADV/Diskominfo Kukar)