Samarinda, Klausa.co – Terkait senyawa etilen glikon yang teridentifikasi terkandung dalam banyak sirop obat dan diduga berkaitan erat dengan kasus gagal ginjal akut misterius yang belakangan marak terjadi, Sekretaris Komisi IV DPRD Samarinda Deni Hakim Anwar minta warga lebih memantau kesehatan anak. “Alhamdullah, sampai hari ini belum ada,” ucap pria yang akrab disapa Deni itu, Jum’at (21/10/2022).
Walaupun belum ditemukan kasus tersebut di Kota Tepian, Deni mengimbau masyarakat dan pemerintah tak lengah begitu saja. Sebab, Kalimantan Timur sendiri saat ini tengah memasuki musim pancaroba. Dia mengimbau orangtua agar memastikan kondisi anaknya sehat dan bugar ke sekolah. Kalau memang kondisi sakit, diistirahatkan saja dulu di rumah.
“Karena faktor lelah bisa jadi penyebab anak sakit,” ungkapnya.
Apalagi peringatan BMKG di Kaltim ada cuaca ekstrem sampail 21 Oktober. Dalam hitungan menit, cuaca bisa berubah drastis, dari hujan ke panas terik. Guna mengantisipasi, Deni juga meminta kepada seluruh apotek di Samarinda agar menahan penjualan obat sirop sesuai surat edaran Kemenkes RI. Sebab, imbauan tersebut berlaku untuk seluruh daerah Indonesia.
“Kita harapkan ikuti edaran yang ada. Kepada apotek tidak melakukan penjualan bebas akan obat yang dilarang pemerintah,” jelasnya.
Sementara itu, dikonfirmasi terpisah Kepala Dinas Kesehatan Kota Samarinda, Ismid Kusasih menyebutkan, kasus ginjal akut misterius di Kota Tepian saat ini dipastikan nihil. Seperti halnya penanganan saat pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu, Pemkot Samarinda pastikan akan mengikuti arahan dari pemerintah pusat.
“Tentu kami akan ikuti. Faskes dan apotek kita imbau sementara ini tidak meresepkan atau menjual obat sirop. Hari ini kami juga ada pertemuan virtual dengan Kemenkes terkait penanganan ini,” singkatnya. (Vic/ADV/DPRD Samarinda)
IKUTI BERITA KLAUSA LAINNYA DI GOOGLE NEWS