Samarinda, Klausa.co – Indonesia memiliki sejarah panjang dalam upaya memperoleh kemerdekaan. Potensi besar Indonesia dalam hal sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya kebudayaan pun memicu bangsa lain untuk menguasai seluruh potensi yang dimiliki oleh Indonesia.
Selain itu kata Gubernur Isran Noor, Indonesia juga menggapai kemerdekaan dengah bersusah payah, mempertaruhkan waktu, biaya, tenaga, hingga nyawa. “Oleh karenanya, kewajiban kita saat ini yaitu mempertahankan dan menjaga kedaulatan bangsa agar tetap utuh, sehingga bangsa ini menjadi lebih tangguh lagi,” ucapnya, beberapa waktu lalu.
Kemerdekaan bukan tanda bahwa generasi penerus selesai berjuang. Akan tetapi, ingatlah jika pahlawan telah mengorbankan jiwa dan raga untuk merebut kemerdekaan bangsa. “Maka tugas generasi selanjutnya, mengisi kemerdekaan dengan menjaga persatuan dan kesatuan agar bangsa ini tetap tangguh serta tumbuh besar,” jelasnya.
Dalam mengisi kemerdekaan tentunya akan menghadapi tantangan, namun selalu terdapat strategi dalam implementasinya guna mewujudkan Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berdasarkan gotong royong.
“Kemerdekaan bangsa Indonesia merupakan nikmat dan anugerah Tuhan yang wajib kita syukuri bersama. Tanamkan pendidikan dan pembinaan dalam benak untuk menjadi manusia yang lebih baik, lebih kuat dan lebih bermartabat dari sebelumnya,” pesannya.
Orang nomor satu Benua Etam itu merasa bersyukur karena bangsa Indonesia bebas dari penjajah sudah sekitar 77 tahun. “Kita bayangkan bagaimana suasana Indonesia puluhan tahun lalu, tentu kita pasti tidak dapat membayangkannya,” tegas pria kelahiran Sangkulirang ini.
Sebelum kemerdekaan, pastinya kondisi saat itu masih memiliki banyak keterbatasan. Meskipun demikian, bangsa Indonesia mampu membebaskan diri dari penjajahan Belanda dan Jepang. “Sekarang ini, bangsa Indonesia hanya tinggal menikmati semua perjuangan itu,” terangnya.
Oleh karenanya, ia berpesan agar bangsa Indonesia bisa lebih besyukur dan rakyat sepatutnya dapat menikmati kemerdekaan ini. “Harus tau diri, harus bisa memberikan sebuah penghargaan dan apresiasi yang besar kepada para pejuang, pahlawan dan veteran serta seluruh keluarganya,” pinta mantan Bupati Kutai Timur itu.
(APR/ADV/Diskominfo Kaltim)
IKUTI BERITA KLAUSA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
