Kukar, Klausa.co – Pemerintah Kecamatan Sebulu tengah menggulirkan program pelatihan kewirausahaan yang lebih adaptif dan menyentuh langsung kebutuhan masyarakat. Tak seperti tahun-tahun sebelumnya, skema pelatihan kali ini dirancang berbasis usulan dari masing-masing desa.
Langkah ini dinilai sebagai upaya untuk menjawab persoalan mendasar yang dihadapi warga, terutama soal keterampilan dan akses terhadap peluang usaha.
“Pelatihan kami sesuaikan dengan kebutuhan yang disampaikan desa, supaya benar-benar bisa dimanfaatkan masyarakat,” kata Kasi Kesejahteraan Rakyat Kecamatan Sebulu, Nurul Yakin, saat ditemui pekan ini.
Setidaknya ada tiga bidang pelatihan yang saat ini tersedia: tata boga, perbengkelan, dan tata rias. Ketiganya dipilih karena dianggap memiliki prospek usaha yang luas, baik untuk skala rumahan maupun usaha kecil yang bisa berkembang mandiri.
Menurut Nurul, masih banyak warga yang memiliki minat berwirausaha namun belum memiliki bekal keterampilan yang memadai.
“Pelatihan ini menjadi pintu awal bagi mereka untuk belajar dan kemudian membuka usaha sendiri. Kami ingin kurangi ketergantungan masyarakat terhadap sektor formal yang makin kompetitif dan terbatas,” jelasnya.
Tak hanya berhenti pada pelatihan teknis, pemerintah kecamatan juga menggandeng lembaga pelatihan hingga pelaku usaha lokal untuk mendampingi para peserta secara berkelanjutan. Harapannya, peserta bisa mendapat pengalaman langsung dan bimbingan ketika mulai menapaki dunia usaha.
“Pendampingan ini penting agar pelatihan tidak hanya berhenti di teori. Kami ingin hasilnya nyata, ada usaha yang jalan, ada produk yang lahir,” tutur Nurul.
Ia berharap, program yang kini sudah mulai berjalan di beberapa desa ini dapat terus dilanjutkan dengan dukungan lintas sektor. Targetnya sederhana: keterampilan yang bertumbuh, dan ekonomi warga yang ikut bergerak.
“Program ini bukan sekadar rutinitas tahunan. Kami ingin dampaknya terasa jangka panjang,” tegasnya. (Yah/Fch/ADV/Pemkab Kukar)