Kukar, Klausa.co – Stadion Rondong Demang, ikon olahraga di pusat Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), bersiap bangkit. Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kukar tengah mendorong pengelolaan stadion ini secara lebih profesional, dan menjadi aset daerah yang bernilai strategis.
Kepala Dispora Kukar, Aji Ali Husni, menegaskan bahwa pengelolaan stadion tidak bisa lagi dilakukan secara konvensional. Diperlukan struktur manajemen yang tertata dan berbasis regulasi.
“Sebagai aset daerah, Stadion Rondong Demang harus dikelola secara profesional, dengan sistem yang jelas dan terukur,” ujarnya.
Langkah awal telah diambil. Dispora Kukar membuka peluang kolaborasi lintas lembaga, salah satunya dengan Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Kukar. Selain memperkuat sinergi antar-pemangku kepentingan olahraga, kolaborasi ini diharapkan mampu menghadirkan tata kelola stadion yang lebih efektif dan berkelanjutan.
Menurut Aji Ali, komunikasi dengan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) serta Askab PSSI Kukar sudah berlangsung. Namun, sejumlah persyaratan administratif masih perlu dirampungkan sebelum pengelolaan resmi dapat dialihkan atau diserahkan.
“Kami sudah berdiskusi dengan berbagai pihak, termasuk Askab PSSI Kukar. Tapi semuanya harus mengikuti prosedur,” katanya.
Namun di balik rencana ini, ada catatan penting. Dispora menilai bahwa perawatan rutin dan tertata adalah bagian krusial dari pengelolaan aset publik. Stadion yang digunakan secara intensif membutuhkan perhatian ekstra agar tetap layak dan aman digunakan.
Makanya, opsi kerja sama dengan pihak ketiga juga mulai dipertimbangkan. Bagi Dispora, pelibatan badan usaha dalam operasional stadion bisa memperkuat efisiensi dan memperluas cakupan layanan.
“Kita ingin pengelolaan stadion berjalan terarah dan efisien. Itu sebabnya kami juga berdiskusi dengan kepengurusan baru Askab PSSI Kukar 2024-2028 di bawah Bung Toi. Kami harap akan ada gebrakan baru,” tutup Aji Ali. (Yah/Fch/ADV/Pemkab Kukar)
