Samarinda, Klausa.co – Duka menyelimuti kediaman mantan Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) dua periode, Awang Faroek Ishak, di Jalan Sei Barito, Samarinda. Sejak kabar wafatnya tersebar pada Minggu malam (22/12/2024), pukul 21.00 Wita rumah almarhum menjadi tempat perhentian terakhir para pelayat. Karangan bunga belasungkawa dari berbagai instansi memenuhi halaman rumah itu, menandai penghormatan kepada salah satu putra terbaik Benua Etam.
Pada Senin pagi, tepat pukul 10.00 Wita, jenazah almarhum dibawa ke Masjid Pemprov Kaltim Nurul Mukminin. Di sana, prosesi salat jenazah dilangsungkan. Kerabat, sahabat, hingga masyarakat umum berbondong memberikan penghormatan terakhir. Salah satu yang hadir adalah Farid Wadjdy, mantan Wakil Gubernur Kaltim sekaligus pendamping Awang Faroek semasa menjabat pada periode pertama.
Di sela prosesi, Farid menyampaikan rasa kehilangan yang mendalam. Ia mengenang sosok Awang Faroek sebagai pemimpin visioner yang mencurahkan hidupnya untuk membangun Kalimantan Timur.
“Beliau seorang pekerja keras, penuh tanggung jawab, dan terus berkarya hingga akhir hayatnya,” ujar Farid, mengenang.
Kepergian Awang Faroek menyisakan jejak panjang pembangunan. Di masa kepemimpinannya, Benua Etam menikmati berbagai capaian monumental. Di antaranya jalan tol pertama di Kaltim, bandara baru, hingga infrastruktur strategis lain yang menjadi fondasi pengembangan wilayah.
“Kami berharap akan lahir sosok-sosok seperti beliau di masa mendatang, yang melanjutkan mimpi besar pembangunan Kaltim,” ujar Farid penuh harap.
Meski kehilangan terasa berat, Farid menegaskan bahwa duka tak boleh berlarut. Ia berdoa agar Awang Faroek mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan.
“Semoga beliau senantiasa dalam rahmat dan magfirah Allah SWT, serta seluruh pengabdiannya kepada bangsa dan negara mendapat ganjaran yang setimpal,” katanya menutup. (Wan/Fch/Klausa)