Ujoh Bilang, Klausa.co – Upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-11 Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) berlangsung khidmat di Alun-Alun Kampung Ujoh Bilang, pada Sabtu (14/12/2024). Dalam perayaan ini, Plt Asisten Administrasi Umum Setdaprov Kalimantan Timur (Kaltim), Deni Sutrisno, hadir mewakili Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim, Akmal Malik. Bertindak sebagai inspektur upacara, Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh memimpin langsung jalannya seremoni.
Dalam sambutannya yang dibacakan oleh Deni Sutrisno, Akmal Malik menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat untuk memastikan keberlanjutan pembangunan di Mahulu.
“Kolaborasi adalah kunci untuk membangun Mahakam Ulu menjadi lebih maju tanpa mengabaikan aspek keberlanjutan,” tegasnya.
Meski baru berusia 11 tahun, Mahulu telah menunjukkan perkembangan pesat. Namun, Akmal mengingatkan, tantangan ke depan tak kalah besar. Pengelolaan potensi alam dan sumber daya manusia yang bijaksana menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan bersama.
Sebagai kabupaten termuda di Bumi Etam, Mahulu memiliki kekayaan alam yang melimpah, budaya yang unik, dan adat istiadat yang kaya. Hutan tropis yang membentang luas serta sungai-sungai yang kaya akan sumber daya hayati memberikan peluang strategis untuk pembangunan daerah.
“Namun, keberhasilan itu harus ditopang oleh pengelolaan yang cerdas dan berkelanjutan,” katanya.
Akmal juga menyoroti pentingnya pengembangan infrastruktur, terutama aksesibilitas antarwilayah. Infrastruktur yang memadai, menurutnya, akan membuka peluang ekonomi sekaligus meningkatkan pelayanan publik.
“Akses yang lebih baik akan menggerakkan roda ekonomi masyarakat sekaligus mendukung pelayanan pemerintahan yang optimal,” ujarnya.
Tidak hanya itu, peningkatan kualitas sumber daya manusia juga menjadi agenda prioritas. Pendidikan dan pelatihan keterampilan dianggap sebagai kunci agar masyarakat Mahulu mampu bersaing dalam era globalisasi yang semakin kompetitif.
“Pembangunan di Mahulu harus berjalan beriringan dengan pelestarian lingkungan. Kekayaan hutan tropis yang kita miliki bukan hanya untuk hari ini, tetapi juga warisan bagi generasi mendatang,” tuturnya menutup sambutan.
Di usia telah melawati satu dekade, Mahulu dihadapkan pada tantangan untuk menyeimbangkan pembangunan dan pelestarian lingkungan. Sebuah perjuangan yang, jika dikelola dengan bijaksana, akan menjadi fondasi kokoh menuju masa depan yang lebih cerah. (Wan/Fch/Klausa)