Kutim, Klausa.co – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Kutai Timur terus menggulirkan program penerangan jalan umum (PJU) sebagai langkah untuk menciptakan wilayah yang lebih terang dan aman. Langkah strategis ini telah dimulai di sejumlah titik dan direncanakan meluas ke kecamatan lainnya pada tahun mendatang.
“Kami akan melanjutkan pemasangan PJU di berbagai lokasi, termasuk di kecamatan yang sudah mengajukan permintaan. Salah satunya Muara Bengkal, terutama di sekitar rumah sakit baru yang kondisinya masih minim penerangan,” ujar Kepala Dishub Kutai Timur, Joko, pada Senin (11/11/2024).
Upaya ini tidak lepas dari harapan tambahan anggaran pada tahun 2025, yang diajukan melalui Tim Anggaran Pemerintah Daerah (APD). Sepanjang 2024, Dishub telah merealisasikan dana sebesar Rp 9 miliar untuk pemasangan PJU. Angka ini melonjak signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, yang hanya mencapai Rp 1,4 miliar.
Menurut Joko, program penerangan ini menjadi salah satu prioritas Dishub. Bukan sekadar membuat jalanan terlihat lebih cerah, pemasangan PJU juga diharapkan mampu menekan angka kriminalitas yang selama ini menghantui beberapa wilayah di Kutai Timur.
“Kami fokus pada area-area rawan, seperti jalan arah Abdullah menuju Kenyamukan, lokasi kasus pembegalan pertama. Di sana, kami telah memasang PJU berbasis solar cell yang hingga kini masih berfungsi optimal,” ujarnya. Pihaknya juga terus memantau efektivitas sambungan penerangan di wilayah yang telah terpasang.
Selain itu, keluhan masyarakat terkait minimnya penerangan di sejumlah kawasan, termasuk Kenyamukan, turut menjadi perhatian utama.
Meski demikian, Dishub Kutai Timur dihadapkan pada tantangan besar, terutama terkait keamanan solar cell yang rawan pencurian di beberapa wilayah kecamatan. Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan, Abdul Muis, mengungkapkan bahwa dalam beberapa kasus, masyarakat lebih memilih jalur listrik konvensional jika infrastruktur memungkinkan.
“Ada jalur listrik yang sudah tersedia di sejumlah kecamatan. Hal ini lebih disukai karena risiko pencurian perangkat solar cell cukup tinggi,” jelas Abdul.
Selain meningkatkan estetika kota dan memberikan kenyamanan, pemasangan PJU menjadi salah satu cara efektif untuk menciptakan rasa aman bagi warga Kutai Timur, terutama di malam hari. Dishub Kutai Timur berharap program ini terus mendapat dukungan dari pemerintah daerah dan masyarakat.
“Kami ingin memastikan Kutai Timur benar-benar terang benderang,” tegas Joko.
Langkah kecil ini diharapkan mampu memberi dampak besar bagi keamanan dan kesejahteraan masyarakat Kutai Timur. Sebuah harapan yang perlahan diwujudkan melalui kerja nyata. (Nur/Fch/ADV/Pemkab Kutim)