Samarinda, Klausa.co – Andi Muhammad Afif Rayhan Harun tak sekadar mencatatkan namanya sebagai anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) termuda untuk periode 2024-2029. Di usia yang belum genap 30 tahun, politikus kelahiran 1997 ini mengangkat wacana segar, dengan membentuk induk komunitas kepemudaan. Inisiatif ini bukan sekadar bentuk organisasi, Afif ingin menciptakan wadah bagi pemuda Kaltim untuk menyuarakan ide, aspirasi, dan pendapat dalam ranah politik dan sosial.
“Pemuda di Samarinda dan Kaltim butuh ruang lebih besar untuk berekspresi dan berpendapat,” ujar Afif.
Menurutnya, dengan membentuk satu induk komunitas, kita bisa menyatukan aspirasi dan menciptakan ruang bersama bagi mereka yang ingin terlibat. Afif yang sudah aktif di dunia politik sejak menjadi anggota DPRD Samarinda pada 2019 ini paham betul bahwa pemuda perlu dilibatkan lebih jauh.
Baginya, ada kecenderungan yang memprihatinkan di kalangan muda. Terkesan minimnya kepedulian terhadap politik, padahal kebijakan publik sangat memengaruhi kehidupan sehari-hari.
“Kita harus sadar, kebijakan yang dibuat menyentuh setiap aspek kehidupan kita. Jika pemuda abai, dampaknya bisa sangat luas,” katanya dengan nada tegas.
Afif pun tak segan-segan memanfaatkan media sosial untuk menyuarakan pentingnya berpolitik bagi anak muda.
“Saya selalu berbagi bahwa politik itu peluang bagi pemuda untuk benar-benar berkontribusi,” tuturnya.
Dengan membentuk induk komunitas ini, Afif ingin merangkul lebih banyak pemuda untuk terlibat, apalagi momen ini bertepatan dengan peringatan Sumpah Pemuda, sebuah momen bersejarah yang membangkitkan semangat persatuan.
Namun, ia tak sekadar berbicara. Komunitas ini, menurutnya, akan menjadi ruang inklusif untuk seluruh pemuda, tanpa sekat-sekat kelompok.
“Banyak organisasi kepemudaan yang terbatas pada golongan tertentu. Kita butuh wadah yang mampu mengakomodasi semua kalangan,” ujar Afif lugas.
Induk komunitas ini, tegas Afif, lebih dari sekadar tempat diskusi. Ia membayangkan komunitas ini sebagai jembatan yang mempertemukan pemuda dengan peluang nyata untuk terlibat dalam perubahan sosial, hingga pada akhirnya melahirkan calon pemimpin masa depan. Afif menyebut bahwa dalam Pemilu lalu, ia mendorong seorang pemuda untuk mencalonkan diri meskipun hasilnya belum sesuai harapan.
“Tapi, dukungan suara yang dia dapat menunjukkan bahwa pemuda sebenarnya ingin terlibat,” katanya.
Dengan visi membentuk generasi emas Indonesia pada 2045, Afif Rayhan tampaknya bukan sekadar mengayun langkah kecil. Ia mengajak pemuda Kaltim untuk bangkit dan merebut peran dalam menentukan masa depan. (Yah/Fch/ADV/DPRD Kaltim)