Klausa.co

Dinas Pemberdayaan Perempuan Kutai Timur Gaungkan Self-Compassion untuk Perempuan di Tengah Tingginya Kasus Kekerasan

Suasana Seminar "Pentingnya Self-Compassion dalam Menghadapi Tekanan dan Tantangan Hidup Bagi Kesehatan Mental Perempuan" yang diadakan oleh DPPPA Kutim (Foto: Istimewa)

Bagikan

Kutim, Klausa.co – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Kutai Timur (DPPPA Kutim) menggelar seminar sehari bertema “Pentingnya Self-Compassion dalam Menghadapi Tekanan dan Tantangan Hidup Bagi Kesehatan Mental Perempuan,” pada Rabu (30/10/2024). Seminar yang bertempat di Kantor Bupati, Ruang Meranti, ini dibuka langsung oleh Plt Ketua DPPPA Kutim, Tuti Suprihatin.

Dalam sambutannya, Tuti menyoroti urgensi perlindungan perempuan, terutama di tengah tingginya kasus kekerasan terhadap perempuan di Kutim. Ia menegaskan bahwa perlindungan hak-hak perempuan dan anak merupakan langkah krusial dalam melawan diskriminasi, kekerasan, dan tantangan lainnya yang masih marak terjadi.

“Perlindungan perempuan bukan sekadar wacana, tetapi harus menjadi gerakan bersama,” ujar Tuti.

Baca Juga:  Ely Hartati: Nelayan Kutai Kartanegara Butuh Bimbingan dan Fasilitas

Ia merujuk pada dua undang-undang penting, yaitu UU No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) dan UU No. 12 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual, sebagai landasan hukum untuk memperkuat posisi perempuan dalam menghadapi ancaman kekerasan.

Data Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (SIMFONI PPA) Kutim mencatat tingginya angka kekerasan terhadap perempuan di wilayah ini. Meski demikian, Tuti mengungkapkan bahwa masih banyak korban, terutama ibu rumah tangga, yang enggan melaporkan kasusnya. Alasan utamanya adalah ketakutan kehilangan nafkah dan keterikatan pelaku dengan korban, yang kerap kali adalah suami atau anggota keluarga dekat.

“Banyak korban khawatir pelaporan akan berdampak pada kelangsungan ekonomi keluarga, apalagi jika pelaku adalah suami atau kerabat,” ujarnya.

Baca Juga:  Safari Ramadan: Wali Kota Andi Harun Tebarkan Pesan Persatuan dan Kebersihan di Masjid Asy Syifa

Melalui seminar ini, DPPPA Kutim berharap para peserta, khususnya ibu-ibu rumah tangga, dapat memahami pentingnya self-compassion atau belas kasih terhadap diri sendiri. Menurut Tuti, kesadaran akan nilai diri dan kesehatan mental adalah modal bagi perempuan untuk bertahan menghadapi tekanan hidup dan menjadi lebih berdaya dalam memperjuangkan haknya.

“Harapan kami, acara ini tidak hanya menambah wawasan peserta, tetapi juga mendorong masyarakat untuk berani melaporkan kekerasan. Langkah kecil ini diharapkan bisa berdampak besar dalam menekan angka kekerasan terhadap perempuan di Kutai Timur,” tutup Tuti, penuh harap. (Nur/Fch/ADV/Pemkab Kutim)

Bagikan

.

.

Search
logo klausa.co

Afiliasi :

PT Klausa Media Indonesia

copyrightâ“‘ | 2021 klausa.co