Klausa.co

DBON Kaltim Berharap Punya Sport Science untuk Tingkatkan Kualitas Olahraga

Zairin Zain, Kepala Sekretariat DBON Kaltim (Foto: Fia/Klausa)

Bagikan

Samarinda, Klausa.co – Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) Kalimantan Timur (Kaltim) bertekad mengembangkan bakat atlet usia dini di daerahnya. Namun, mereka menghadapi kendala utama, yakni kurangnya fasilitas sport science, ilmu yang mampu mengukur kemampuan dan potensi seorang atlet secara akurat.

Zairin Zain, Kepala Sekretariat DBON Kaltim, mengatakan bahwa sport science sangat dibutuhkan untuk menentukan arah pembinaan atlet.

“Dengan sport science, kita bisa tahu kelebihan dan kekurangan seorang olahragawan. Jadi kita bisa arahkan, anak ini cocok di cabang apa,” katanya.

Sport science merupakan penerapan berbagai ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan olahraga, seperti ilmu kepelatihan, biomekanika, motor control, motor development, psikologi, nutrisi, dan lain-lain. Sport science menggunakan alat-alat canggih yang bisa mengukur berbagai aspek fisik dan mental seorang atlet, seperti kecepatan, kekuatan, ketahanan, keseimbangan, koordinasi, motivasi, dan konsentrasi.

Baca Juga:  Kaltim Peringkat 17 IPP di Indonesia, Dispora: Banyak Pekerjaan yang Mesti Dilakukan

Sayangnya, fasilitas sport science masih sangat terbatas di Indonesia. Menurut Zairin, baru empat daerah yang memiliki sport science, yaitu Surabaya, Yogyakarta, Bandung, dan Semarang.

Zairin berencana mengusulkan pengadaan piranti sport science ke gubernur Kaltim pada tahun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2024 mendatang. Ia berharap usulannya bisa disetujui dan direalisasikan segera. “Kalau alat ini ada di Kaltim, maka persiapan kita akan lebih lengkap. Kita bisa jadi pusat pembinaan atlet untuk seluruh daerah. Karena tiap daerah punya potensi yang berbeda-beda,” katanya.

Salah satu contoh potensi yang bisa diungkap dengan sport science adalah di cabang bulu tangkis. Zairin menuturkan bahwa postur tubuh atlet yang tinggi tidak selalu menjadi keuntungan bagi pemain bulu tangkis.

Baca Juga:  Dari Lubang Tambang ke Ladang Jagung: Upaya Desa Embalut Mengubah Industri Ekstraksi Jadi Ketahanan Pangan

“Kalau power-nya lemah, itu akan jadi masalah. Makanya kita harus tes dulu dengan sport science,” katanya.

Zairin menambahkan bahwa pengadaan sport science sangat penting untuk meningkatkan kualitas olahraga di Kaltim. Ia berharap dengan adanya sport science, pembinaan atlet usia dini bisa lebih optimal dan tidak sia-sia.

“Ini juga sebagai bentuk dukungan kita kepada Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim sebagai pemangku kebijakan keolahragaan di Benua Etam,” katanya. (Fia/Fch/ADV/Dispora Kaltim)

Bagikan

.

.

Search
logo klausa.co

Afiliasi :

PT Klausa Media Indonesia

copyrightâ“‘ | 2021 klausa.co