Samarinda, Klausa.co – Di Kalimantan Timur (Kaltim), lapangan pekerjaan tidak sebanyak pencari kerja. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di provinsi itu mencapai 5,71 persen pada 2022. Sementara itu, setiap tahunnya ada ribuan lulusan SMK sederajat dan perguruan tinggi yang memasuki pasar kerja.
Erwin Izharuddin dan Lalu Edi Rahardianto tidak tinggal diam melihat kondisi itu. Mereka adalah dua tokoh muda Kaltim yang memiliki visi untuk mengembangkan potensi masyarakat di Bumi Etam. Khususnya generasi muda yang akan menghadapi bonus demografi pada 2030 mendatang.
Salah satu misi mereka, mengajak generasi muda untuk menciptakan lapangan kerja baru dengan menjadi wirausahawan. Mereka ingin membentuk ekosistem kewirausahaan yang kuat dan mandiri di Kaltim. Caranya, dengan memberikan pelatihan dan pendampingan berjenjang kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Program pelatihan kewirausahan ini terselenggara karena masih banyaknya masyarakat di Kaltim yang kesulitan mendapatkan kerja di dunia industri,” kata Erwin saat dihubungi Klausa.co pada Senin (15/5/2023).
Erwin dan Edi berencana menggelar pelatihan di tiga kabupaten/kota. Di antaranya, Balikpapan, Samarinda dan Penajam Paser Utara (PPU). Pelatihan akan dilaksanakan padai 20-29 Mei 2023. Mereka menargetkan sekitar 300 peserta dari berbagai bidang usaha.
Pelatihan dan pendampingan yang diselenggarakan oleh Erwin dan Edi dilakukan secara berjenjang. Mereka akan menyesuaikan dengan minat dan bakat dari masing-masing peserta. Selain itu, mereka juga akan menggandeng beberapa pelaku usaha yang bisa memberikan bimbingan dan kesempatan kerja kepada peserta.
“Kami ingin peserta tidak hanya mendapatkan ilmu, tetapi juga bisa langsung praktik. Baik itu membuka usaha sendiri atau bekerja di perusahaan yang sudah ada,” kata Erwin.
Untuk menjangkau peserta dari tiga kabupaten/kota, Erwin dan Edi melibatkan beberapa panitia lokal. Di Balikpapan dan PPU, ada Erlan Estu Batara dan Nanin Alondra. Di Samarinda, ada Ami Marecan, Ramadan Sabirin, Armend, Helmi Hasibuan dan Siska Sulianti. Menurut Edi, yang menjadi koordinator wilayah Kaltim, sudah ada sekitar 10 ribu orang yang konfirmasi ke panitia lokal.
Erwin berharap, program pelatihan ini bisa membantu generasi muda Kaltim untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka. Ia juga ingin membentuk pola pikir yang kompetitif dan inovatif di tengah persaingan global. Apalagi, Kaltim akan menjadi lokasi ibu kota negara (IKN) di masa depan.
“Kami ingin generasi muda Kaltim siap menghadapi tantangan dan peluang di era bonus demografi. Kami ingin mereka menjadi agen perubahan di tanah kelahiran mereka,” kata Erwin. (Fch/Klausa)
