Klausa.co

Pemkot Samarinda Gandeng PKK, Tekan Stunting Lewat Puspaga

Kabid Kualitas Hidup Perempuan dan Kualitas Keluarga DP2PA Samarinda, Deasy Evriyani (Foto: Istimewa)

Bagikan

Samarinda, Klausa.co – Stunting atau kondisi anak yang mengalami gangguan pertumbuhan akibat kekurangan gizi menjadi salah satu permasalahan kesehatan yang mendapat perhatian serius dari Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda. Untuk menekan angka stunting di Kota Tepian, Pemkot Samarinda melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2PA) mengandalkan program Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga).

Hal ini disampaikan oleh Kabid Kualitas Hidup Perempuan dan Kualitas Keluarga DP2PA Samarinda, Deasy Evriyani kepada Klausa.co pada Senin (6/2/2023). Ia mengatakan bahwa program Puspaga merupakan arahan dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati.

“Salah satu penyebab stunting dan kekerasan pada anak adalah adanya pola asuhan keluarga yang tidak tepat. Oleh karena itu, kami fokus pada penanganan di sektor hulu, yaitu mencegah pernikahan dini dan mengurangi angka gizi buruk pada ibu dan anak,” ujarnya.

Baca Juga:  Mahulu Gandeng Pusat Pertanian Malang untuk Wujudkan Sistem Organik Berkelanjutan

Deasy menambahkan bahwa DP2PA Samarinda juga bekerja sama dengan PKK untuk mendatangi sekolah dan kampus untuk melakukan sosialisasi tentang bahaya narkoba, bullying, stunting dan pernikahan dini. Selain itu, DP2PA Samarinda juga berupaya mencegah kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang rentan terjadi pada pasangan yang menikah dini.

“Kami juga melakukan pendampingan pada ibu hamil agar dapat melahirkan dengan aman, termasuk memberikan edukasi tentang pola asuh anak dalam keluarga. Jadi panjang rentetannya. Kami tidak bekerja sendiri. Kami memiliki jejaring satu frekuensi untuk mencapai target penurunan kasus stunting tahun 2024,” tuturnya. (Mar/Fch/Adv/Diskominfo Samarinda)

Bagikan

.

.

Search
logo klausa.co

Afiliasi :

PT Klausa Media Indonesia

copyrightⓑ | 2021 klausa.co