Samarinda, Klausa.co – Kota Samarinda berkomitmen untuk menurunkan angka stunting yang masih tinggi. Salah satu caranya adalah dengan melibatkan masyarakat di tingkat RT dalam Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat (Probebaya).
Menurut Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dinsos PM) Samarinda, Isfihani, setiap RT yang menerima anggaran dari Probebaya harus mengalokasikan sebagian dana untuk membayar iuran kesehatan melalui program UHC (Universal Health Coverage) BPJS.
“UHC itu sistem penjaminan kesehatan yang memastikan setiap warga memiliki akses yang adil terhadap pelayanan kesehatan bermutu dengan biaya terjangkau,” kata Isfihani usai menghadiri Rapat Paripurna LKPJ Tahun 2022 di Gedung DPRD Kota Samarinda, Jalan Basuki Rahmat, Rabu (29/3/2023).
Ia menambahkan, Samarinda sudah mencapai angka UHC 99,8 persen, artinya hampir seluruh warga tidak perlu mengeluarkan biaya lagi untuk berobat. Hal ini diharapkan dapat mencegah dan menangani kasus stunting yang disebabkan oleh faktor gizi dan kesehatan.
Selain itu, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) juga turut berperan dalam upaya pengentasan kemiskinan yang berkaitan dengan stunting. PDAM memberikan subsidi air bersih sebanyak 10 kubik untuk warga miskin dan 20 kubik untuk warga miskin ekstrem.
“Namun masih dalam verifikasi faktual data dari Menko PMK yang dilakukan oleh Dinsos, nanti fiksasi data di Bulan Mei agar valid,” ujarnya.
Isfihani menegaskan bahwa pemerintah daerah tidak akan membiarkan ada warga yang hidup dalam kemiskinan ekstrem. Ia berjanji bahwa pada tahun 2024, kemiskinan ekstrem akan tuntas di Kota Samarinda.
“Kami juga akan melakukan penanganan dan verifikasi terhadap warga Kecamatan Sungai Pinang yang berada di pinggir Sungai, apakah mereka masuk dalam kategori miskin ekstrem atau tidak,” tuturnya.
Dinsos Kota Samarinda lanjutnya, menyadari bahwa keterkaitan antara kemiskinan dan stunting sangat berkorelasi. Maka, pihaknya juga melakukan kerja sama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk memberikan beras murah kepada masyarakat miskin.
“Terdapat 26 ribu kilogram beras yang akan diberikan kepada masyarakat miskin selama 3 bulan. Nanti, setiap KK akan mendapat 10 kilogram beras,” pungkasnya.
Pada tahun sebelumnya, Dinsos Samarinda juga melakukan intervensi melalui pemberian makanan bergizi kepada anak-anak berupa pemberian bubur kacang hijau. “Semoga program ini dilanjutkan dan disambut Dinas Pendidikan Kota Samarinda,” harapnya. (Apr/Fch/Adv/Diskominfo Samarinda)