Samarinda, Klausa.co – Inflasi masih menghantui perekonomian berbagai daerah. Termasuk Samarinda. Nah, guna menekan dan mengendalikan inflasi di Kota Tepian,Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Samarinda Marnabas menyebut, akan berkoordinasi dengan sejumlah lembaga.
Diantaranya, Bank Indonesia (BI), Badan Urusan Logistik (BULOG), dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Varia Niaga dan dinas terkait lainnya.
Marnabas menguraikan, kenaikan harga barang dapat dipengaruhi oleh dua faktor. Pertama ketersediaan barang, kedua faktor dari pedagang yang menjual.
“Kami terus memantau kenaikan harga barang, kalau pemasalahan ketersediaan barang, kami akan minta BUMD (PT Varia Niaga) agar segera bekerjasama dengan penyedia barang,” ucap Marnabas pada Kamis (9/2/2023).
Selain itu, Marnabas menuturkan, sejauh ini pihaknya telah berupaya menekan inflasi di Samarinda. Salah satu caranya dengan menerjunkan mobil inflasi yang sudah beroperasi. Mereka akan menyasar 22 kelurahan di seluruh kota.
Sepanjang 2023, Disdag Samarinda juga telah melakukan intervensi harga. Dalam sebulan dilakukan dua kali, sementara untuk hari-hari besar enam kali.
“Semua harga dalam pantauan dinas perdagangan, sementara masih normal, namun untuk beras ada kenaikan,” ungkapnya.
Ia juga menjelaskan, akan melakukan operasi pasar pada bulan ini, tepatnya pada Senin, 13 Februari 2023 mendatang.
“Secepatnya kami akan turun,” tegasnya.
Perihal naiknya harga beras, dijelaskan Marnabas, tergantung panen raya di Sulawesi Selatan, sebagai daerah pemasok.
“Sebelum harga melonjak tinggi kami segera antisipasi dengan mengeluarkan stok beras dan melakukan operasi pasar,” pungkasnya. (Mar/Fch/Klausa)