Kutai Timur, Klausa.co – Desa Bumi Rapak, Kecamatan Kaubun, Kutai Timur (Kutim) kedatangan anggota Komisi II DPRD Kaltim Agiel Suwarno
pada Sabtu (17/12/2022). Kehadiran legislator Karang Paci (julukan anggota DPRD Kaltim) itu untuk melaksanakan sosialisasi wawasan kebangsaan (Sosbang).
Secara definisi, Agiel menjelaskan, wawasan kebangsaan merupakan sebuah cara pandang bangsa Indonesia dalam mengenal diri dan lingkungan. Dengan mengutamakan kesatuan dan persatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
“Ada nilai yang melekat dalam diri warga negara. Dengan norma yang terkandung dan menjadi ciri kepribadian bangsa Indonesia yang bersumber dari Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” paparnya.
Politikus PDI Perjuangan itu menerangkan, empat pilar tadi mesti dimengerti dan diresapi. Makanya, untuk menyegarkan lagi pemahaman terhadap empat pilar tadi makanya Sosbang dilaksanakan.
Poin pertama, lanjut Agiel, upaya mempertahankan Pancasila dengan membuang paham yang bertentangan dengan Pancasila. Ini hanya tugas pemerintah atau anggota dewan saja, tetapi tugas semua masyarakat Indonesia.
“Pancasila merupakan dasar negara, sumber dari segala hukum. Di dalamnya terkandung falsafah bagaimana rakyat Indonesia bergama, berbangsa, dan bernegara,” jelasnya.
Sementara itu, tantangan yang mesti dihadapi Indonesia adalah memupuk persatuan bangsa dengan pemahaman semboyan Bhineka Tunggal Ika. Menurut Agiel, semboyan tersebut bisa menjadi solusi bagi negara heterogen seperti Indonesia bila benar-benar diterapkan.
Meminjam data dari Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), 175 negara anggotanya hanya 12 yang penduduknya homogen. Agiel menuturkan, masalah suku bangsa merupakan pembahasan global. Menurutnya kebhinekaan bila diterapkan bisa mendorong lahirnya persatuan dan kesatuan yang kokoh. Bahkan perbedaan suku bangsa di Indonesia merupakan kekayaan.
“Ini terjadi karena bangsa ini belajar dari pengalaman masa lalu kala memperjuangkan kemerdekaan,” terangnya.
Diharapkan dengan dijaganya persatuan, keutuhan NKRI bisa terjaga. Bila tak dijaga Indonesia dapat mudah dijajah bangsa asing.
“Sebab kekayaan alam dan budaya Indonesia membuat bangsa asing iri dan ingin menguasainya,” kuncinya. (Mar/fch/klausa)
IKUTI BERITA KLAUSA LAINNYA DI GOOGLE NEWS