Samarinda, Klausa.co – Perpindahan dan percepatan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur membawa berbagai harapan.
Tidak hanya itu, perpindahan ibu kota ini juga turut membawa perubahan kemajuan bagi Kaltim. Perbaikan ekonomi seolah tampak di depan mata dan menjanjikan kemakmuran bagi masyarakat lokal.
Akan tetapi lanjut Staf Ahli Bidang Birokrasi dan Keuangan Daerah Diddy Rusdiansyah Anan Dani, perpindahan ibu kota ini juga membuat sebagian orang khawatir. Pasalnya, akan terjadi lonjakan penduduk di Benua Etam yang menyebabkan Sumber Daya Manusia (SDM) lokal tergeser.
“Muncul kekhawatiran, SDM lokal tergeser karena tak mampu bersaing dengan para pendatang. Maka, kita perlu menggelar pelatihan serta melakukan peningkatan mutu pendidikan dan keterampilan bagi penduduk lokal agar kedepannya mampu bersaing,” ungkapnya, Selasa (1/11/2022).
Pun demikian, ia menegaskan bahwa tujuan pemerintah atas perpindahan IKN ke Kaltim yaitu untuk memberikan dampak positif. Khususnya bagi warga lokal dan umumnya untuk kemajuan Indonesia kedepannya.
Pasalnya lanjut mantan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim itu, pembangunan IKN di Kaltim akan memberikan dampak multiplier effect yang sangat menguntungkan.
“Baik secara ekonomi, sosial, maupun branding sebagai IKN justru akan memiliki dampak positif yang signifikan,” terangnya saat menghadiri Forum BAKOHUMAS Kaltim di Ballroom Hotel Aston jalan Pangeran Hidayatullah, Kota Samarinda.
Menurutnya, itu sesuai dengan visi Presiden Joko Widodo yang berkeinginan mengubah ibu kota, dari berorientasi ‘Jawa Sentris’ menjadi ‘Indonesia Sentris’. “Ini diharapkan tercermin di IKN Nusantara,” tegas Diddy Rusdiansyah.
(APR/ADV/Diskominfo Kaltim)
IKUTI BERITA KLAUSA LAINNYA DI GOOGLE NEWS