Samarinda, Klausa.co – Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Samarinda mendadak ramai. Puluhan warga dan mahasiswa datang dengan membawa bendera dan poster. Mereka menuntut janji-janji politisi yang selama ini dianggap sumber bencana ekologis pada Senin (12/2/2024).
Aksi damai ini digelar oleh Koalisi Masyarakat Sipil (KMS) pada hari ini. Mereka mengkritik kinerja dan penyelesaian masalah oleh pemerintah yang terpilih dari pemilu. Menurut mereka, pemerintah hanya sibuk membuat janji-janji kosong dan mimpi indah yang tidak sesuai dengan kebutuhan rakyat.
“Setiap pemilu, mereka berjanji akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memenuhi hak asasi manusia. Tapi nyatanya, mereka tidak serius dan malah bercanda,” kata Aji Ahmad Affandi, koordinator lapangan aksi.
Aji menambahkan, janji-janji politisi dalam 20 tahun terakhir hanya memperparah kondisi sosial, ekonomi, dan ekologis. Mereka mengejar target pertumbuhan ekonomi dengan mengandalkan industri besar yang merusak lingkungan dan menggusur masyarakat. Akibatnya, ruang hidup masyarakat menyempit, kualitas hidup menurun, konflik meningkat, dan generasi muda terancam.
“Kami tidak melihat adanya keberpihakan pemerintah kepada masyarakat. Pemilu di Indonesia tidak demokratis karena dikuasai oleh oligarki,” ujar Aji.
KMS meminta KPU untuk lebih serius dalam menyelenggarakan pemilu. Mereka juga mengajak masyarakat Kalimantan Timur untuk menagih janji-janji politisi yang terpilih. Mereka berharap, pemilu bisa menjadi sarana untuk mewujudkan perubahan yang lebih baik bagi rakyat. (Yah/Fch/Klausa)
